Zidane, Kenangan, Kejayaan dan Siapa Penggantinya?
BERITA NUSANTARA - Bak disambar petir di siang bolong. Mungkin itulah yang dirasakan oleh para fans Madrid di penjuru dunia pada hari Kamis (31/5) petang WIB. Sebuah kabar mengejutkan menghampiri para fans Madrid. PIALA DUNIA RUSIA 2018
Bagaimana tidak mengejutkan, jika kabar tersebut adalah mundurnya Zinedine Zidane dari posisi pelatih.
BACA JUGA : Zidane Resmi Mundur dari Real Madrid
Zidane mundur hanya berselang lima hari setelah memberikan pesta besar-besaran untuk Madrid. Setelah memberikan pesta yang mungkin akan terus dikenang. Sebuah pesta untuk merayakan gelar juara Liga Champions, tiga musim beruntun!
Pesta tersebut bahkan mungkin belum sepenuhnya usai, saat Zidane bicara di depan media bersama dengan Florentino Perez. Dengan mata yang berkaca-kaca, pria asal Prancis itu berkata: "Saya mencintai klub ini," begitu kata Zidane.
Ya, karena cinta Zidane mundur dari Madrid. Dia mundur setelah memberikan kontribusi terbaiknya.
Zidane yakin bahwa ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mundur. Sebab, Madrid dia rasa kini membutuhkan suasana baru. Madrid harus memiliki pelatih yang bisa menghadirkan kesegaran dan tetap menjadi juara musim depan
1. Mengenang Zidane
Pria asal Prancis akan terus dikenang oleh para fans Madrid. Bahkan, lebih dari sekedar sebagai seorang pelatih yang sukses. Pelatih yang menjadi Madrid sebagai penguasa Eropa. Sebab, sebelum melatih dia sudah jadi pemain untuk Madrid.
Sebagai pemain, ia bergabung ke klub ibukota Spanyol pada tahun 2001 setelah menjadi ikon Juventus. Untuk memboyong Zidane dari Turin, Madrid harus membayar 77 juta euro. Pria keturunan Aljazair pun jadi pemain paling mahal di dunia.
Keputusan Madrid mendatangkan Zidane tidak salah. Sebab, dia mampu memberi kontribusi maksimal dan memberikan gelar juara La Liga [2002/2003]. Liga Champions [2001/2002] dan beberapa gelar lain.
Zidane mengakhiri karirnya sebagai pemain di Real Madrid pada tahun 2006.
Selepas itu, berbagai posisi di level manajerial pernah ditempati oleh Zidane di Madrid. Dia pernah mendampingi Jose Mourinho di bangku cadangan Madrid. Hingga pada tahun 2013 dinobatkan jadi asisten pada era kepelatihan Carlo Ancelotti.
Setahun berselang, Zidane jadi pelatih Madrid Castilla.
2. Jalan Takdir Zidane
Pada awal musim 2015/16, Madrid membuat sebuah keputusan yang tidak populer dengan menunjuk Rafael Benitez sebagai pelatih baru. Beberapa media di Eropa menurunkan tajuk jika itu hanya sebuah akal-akalan pihak Madrid saja.
Madrid sengaja menunjuk Benitez, yang mungkin akan gagal, dan kemudian kemudian memberi jalan kepada Zidane untuk jadi pelatih kepala.
Benar saja, baru enam bulan melatih, Benitez sudah dipecat oleh Madrid. Pada bulan Januari 2016, Zidane ditunjuk sebagai pelatih baru Madrid. Dia menandai debutnya sebagai manajer dengan meraih kemenangan 5-0 atas Deportivo La Coruna pada ajang La Liga.
Setelah itu, tahun-tahun gemilang datang untuk Madrid. PIALA DUNIA 2018
Zidane langsung memberikan gelar Liga Champions untuk Madrid pada musim pertamanya. Prestasi yang kemudian dia ulang pada musim kedua dan ketiganya. Zidane membawa Madrdi menjadi juara Liga Champions tiga musim beruntun.
Total, ada sembilan gelar juara yang dipersembahkan oleh Zidane pada El Real. Pelatih berusia 45 tahun, sukses memenangkan delapan laga final yang dia jalani bersama Madrid. Termasuk final Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa dan Supercopa Espana.
3. Statistik Zidane di Real Madrid
149 Pertandingan
393 Gol
104 Menang
29 Imbang
16 Kalah
9 Gelar Juara
Catatan lain:
Zidane selalu menang dalam delapan laga final bersama Madrid.
Zidane satu-satunya pelatih yang bisa meraih tiga gelar Liga Champions beruntun.
Zidane membawa Madrid mencetak rekor 13 kemenangan tandang beruntun di La Liga [Februari - Oktober 2017]
Zidane membawa Madrid selalu mencetak gol dalam 73 laga beruntun [April 2016 - September 2017] (BN)